Penebaran 5.000 Benih Ikan di Bendung Boro

Penebaran 5.000 Benih Ikan di Bendung Boro
Sebelum puncak kegiatan Hari Pers Nasional Kabupaten Purworejo Tahun 2009, berupa Tasyakuran dan Peresmian Pressroom, terlebih dahulu para kulitinta yang bekerja di wilayah Kabupaten Purworejo bersama Bupati Purworejo H Kelik Sumrahadi, SSos, MM menebarkan benih ikan Nila sebanyak 5.000 ekor di Bendung Boro, Sabtu (28/3).

Penanaman Pohon Langka di Gegermenjangan

Penanaman Pohon Langka di Gegermenjangan
Rangkaian kegiatan puncak Hari Pers Nasional Kabupaten Purworejo Tahun 2009, berupa penanaman 300 pohon langka di Kawasan Potensi Wisata Gegermenjangan, Sabtu (28/3).

Selasa, 02 September 2008

6 Pejabat di Lingkungan Polres Purworejo Dimutasi

Usai memimpin pemusnahan miras, mengambil tempat di halaman Mapolres Purworejo, Kapolres Purworejo AKBP Drs. Imran Yunus, MH menjadi inspektur upacara serah terima jabatan (sertijab) pejabat di jajaran Polres Purworejo, Sabtu (30/8). Ada 6 pejabat yang di mutasikan, yakni meliputi Kepala Bagian (Kabag) OPS, Kapolsek Purwodadi, Kapolsek Loano, Kapolsek Kaligesing, Kapolsek Bayan dan Kapolsek Grabag.

Kabag OPS lama Kompol Muhammad Fahrudin, SH diserah terimakan kepada pejabat baru Kompol Edi Subroto, SH. Kemudian Kapolsek Purwodadi dari pejabat lama AKP Kitfirul Aziz diserah terimakan kepada pejabat baru AKP Yudi Ruslan. Sementara itu untuk Kapolsek Loano dari pejabat lama AKP Yudi Ruslan diserah terimakan kepada pejabat baru AKP Kitfirul Aziz. Kapolsek Kaligesing sekarang dijabat oleh AKP Imam Rochadi, menggantikan pejabat lama AKP Hartono, yang kini menjabat sebagai Kapolsek Bayan. Terakhir AKP Eko Sukirno menempati jabatan baru sebagai Kapolsek Grabag, sedangkan pejabat lama AKP Baryono ditarik ke Polwil Kedu.


Kapolres Purworejo AKBP Drs. Imran Yunus, MH dalam sambutannya mengatakan, mutasi di jajaran Polri adalah sesuatu hal yang biasa terjadi. Itu merupakan panggilan tugas yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Hal ini jangan dibesar-besarkan, mutasi di jajaran Polri itu sudah hal yang biasa,” ujar Imran. (Eko Mulyanto)

Polres Purworejo Musnahkan 3.028 Botol Miras

Sebanyak 3.028 botol minuman keras (miras) dari berbagai merk, 2 derigen tuak oplosan masing-masing isi 30 liter, Sabtu (30/8) dimusnahkan oleh jajaran Polres Purworejo. Pemusnahan dengan mengambil tempat di Jl. Proklamasi Purworejo (sebelah selatan Alun-alun Besar Purworejo-red) itu, merupakan hasil Operasi Pekat dan Cipta Kondisi 2008. Operasi ini rutin digelar oleh jajaran Polres Purworejo selama 8 bulan terakhir, yakni mulai bulan Januari-Agustus 2008.

Dalam sambutannya, Kapolres Purworejo Drs. Imran Yunus, MH mengatakan, tak ada ampun untuk segala macam penyakit masyarakat, termasuk di dalamnya miras. “Polri khususnya Polres Purworejo tidak akan berhenti sampai di sini. Ke depan akan terus melaksanakan razia, baik pada penjual, maupun pengguna miras. Dengan terus menerus dilakukan operasi diharapkan masyarakat akan sadar betapa bahayanya penggunaan mirasitu. Tak hanya membahayakan kesehatan penggunanya saja, namun juga membahayakan bagi ketentraman lingkungannya,” papar Imran.


Imran lebih jauh mengatakan, dalam operasi tadi sejumlah 42 orang telah diajukan ke meja hijau dengan amar putusan No. 41-91/Pit. c/2008 Pengadilan Negeri (PN) Purworejo. Adapun denda yang dikenakan bagi terpidana sebanyak itu sebesar Rp 18.700.000,00 dan biaya perkara sebesar Rp 116 ribu.


Secara rinci miras yang dimusnahkan meliputi Anggur 5000 Gemini 498 botol, Anggur Merah 647 botol, Anggur Kolesom 624 botol, Anggur Putih 401 botol, New Port 336 botol, Anggur Beras Kencur 252 botol, Anggur Buah Rema 48 botol, Anggur Barbara 48 botol, Anggur Ketan Hitam 48 botol, Topi Miring 36 botol, Arak Putih 12 botol, Mension Hause 66 botol, Ice Land 10 botol, oplosan 2 botol dan tuak oplosan 2 derigen masing-masing isi 30 liter.


Turut menyaksikan pemusnahan miras tersebut, Wakil Bupati Purworejo Drs. H Mahsun Zain, Ketua DPRD Purworejo Angko Setiyarso Widodo, Muspida, Ulama, MUI, LSM dan unsur masyarakat. (Eko Mulyanto)

20 Pelajar Badung Terjaring Razia

Untuk kedua kalinya di tahun ini, jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo bekerjasama dengan pihak Kepolisian, Kesbanglinmas dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar razia pelajar, Senin (25/8) lalu. Adapun tempat-tempat yang dirazia petugas gabungan meliputi warung internet, pasar, tempat plays station dan tempat mangkal pelajar. Razia ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran sekolah sedang berlangsung, tak ada ampunan bagi pelajar yang terjaring dan tidak membawa surat ijin dari sekolah mereka ditangkap dan dibawa menggunakan truk milik Polri.


Sebanyak 20 pelajar terjaring dalam razia ini. banyak juga pelajar yang melarikan diri saat petugas mendekati mereka, namun berkat kesigapan aparat banyak diantaranya yang kembali tertangkap. Dari ke-20 pelajar tadi, 6 diantaranya terjaring di Kota Purworejo dan sisanya 14 siswa terkena razia di Kota Kutoarjo. Parahnya 8 pelajar merupakan perempuan, sedangkan 12 pelajar laki-laki. Sebagian besar dari mereka adalah siswa SMU dan SMK. Untuk selanjutnya mereka dibawa dengan truk milik Polri ke kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk didata dan diberi pengarahan sebelum diserahkan ke pihak sekolah.


Menurut Kasi Pembinaan Pemuda dan Olah Raga (Binmudora) Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo, Ery Prayitno, hal itu dilakukan sebagai shock terapy bagi para pelajar yang melanggar peraturan jam pelajaran, namun razia ini tetap mengacu pada jenis razia yang bersifat edukatif. "Pelajar yang terjaring ini akan kami serahkan kepada sekolah masing-masing agar mereka dibina lebih lanjut," kata Ery. “Paling tidak hal ini akan menjadi perhatian bagi pelajar lainnya, yang nantinya akan menimbulkan efek jera,” imbuh Ery. (Yan)

Setelah 45 Tahun Jembatan Sembir Baru Terwujud

Bupati Purworejo H Kelik Sumrahadi, S.Sos, MM, melakukan sujud syukur di tengah Jembatan sembir, (17/8) lalu. Hal tersebut dilakukannya usai meresmikan proyek pembangunan Jembatan Sembir senilai Rp 7 milliar. Jembatan yang terletak di atas Sungai Bogowonto itu, menghubungkan Desa Bugel (Kecamatan Bagelen) dengan Desa Purwodadi (Kecamatan Purwodadi), Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mengingat perjuangan masyarakat untuk mewujudkannya cukup panjang dan melelahkan. Kurang lebih 45 tahun pengusulan pembangunan jembatan ini sudah diajukan, namun baru terwujud di masa pemerintahan Kelik.

Kepala Dinas Kimprasda Kabupaten Purworejo, Ir. Harijadi mengatakan, pembangunan Jembatan Sembir dilakukan dalam dua tahap, selama dua tahun. Pertama dilakukan pembangunan bagian bawah jembatan dikerjakan pada tahun 2007 lalu menggunakan biaya dari APBD II sebesar Rp 2,6 milliar. Sedangkan pembangunan bagian atas jembatan dilakukan tahun ini melalui APBD II Tahun 2008 sebesar Rp 4,4 milliar.


“Jembatan ini memiliki panjang 87 meter dengan lebar 7 meter. Selain itu jalan penghubung mulai dari perempatan Purwodadi-Pasar Krendetan (Jalan Raya Letnan Kemis-red) kini kondisinya telah mulus, dengan aspal HRS,” kata Harijadi.


Dengan dibangunnya Jembatan Sembir maka diharapkan ke depan akan semakin meningkatkan roda perekonomian kedua wilayah. Disamping itu juga dapat menjadi jalur alternatif Bagelen-Purwodadi-Ngombol-Grabag-Kutoarjo. Jembatan ini juga akan menjadi pintu gerbang dari arah barat, sehubungan Kecamatan Bagelen dalam waktu dekat ini akan dicanangkan sebagai Kecamatan Agropolitan.


Banyak orang yang menginginkan pembangunan Jembatan Sembir, terbukti tak seikit orang yang melepaskan nadar pada saat peresmian jembatan dilakukan. Ada yang berkeinginan bersepeda onthel dari Kutoarjo dan mengambil finish di Jembatan Sembir. Ada lagi yang ingin membagi-bagikan dagangannya berupa nasi penek pada peresmian itu. Kemudian masyarakat juga menyumbangkan pertunjukan kesenian, untuk menghibur masyarakat setempat. Maka usai peresmian digelar Tari Tradisional Dolalak dari grup Dolalak Putri Puspasari (Desa Bugel, Kecamatan Bagelen). Malamnya juga digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan dalang lokal Ki Rusmadi, dengan mengambil lakon Rama Tambak. (Mul)