Pram juga berkata, entah hanya dua paket untuk dua Lapas yang ada di Kabupaten Purworejo, pasti para narapidana itu dapat jatah pelatihan ketrampilan. Semua itu disesuaikan dengan anggaran yang ada. Khusus untuk tahun 2008 ini ada dua paket pelatihan ketrampilan untuk para narapidana. Satu paket diadakan di Lapas Purworejo dan satu paket lagi dilaksanakan di Lapas Anak-anak Kutoarjo. “Sedangkan untuk tahun anggaran 2007 lalu juga ada dua paket untuk pelatihan ketrampilan bagi narapidana,” ujarnya.
Adapun bentuk pelatihannya menurut Pram, diantaranya las, otomotif dan elektronik. Untuk otomotif berupa perbengkelan sepeda motor, dene elektronik berupa mesin pendingin AC dan almari es. Ternyata sambutan dari para peserta pelatihan sangat luar biasa. Sebab pelatihan ketrampilan ini diprogramkan hingga benar-benar terampil, sehingga pelatihannya tidak hanya cap ecek-ecek. Lama program pelatihan biasanya hingga 40 hari.
“Jika jajaran Disnakertrans tidak menguasai materinya, tidak tanggung-tanggung kami akan mendatangkan para ahlinya,” kata Pram. “Selain memberikan pelatihan yang sifatnya kejuruan, di sela-sela pelatihan kita juga mengisi materi motivasi hidup yang lebih baik. Diharapkan setelah bebas dari Lapas mereka bisa hidup mandiri dan memiliki semangat hidup serta percaya diri yang besar, agar mereka tidak minder di masyarakat hanya karena menyandang gelar baru bekas narapidana. Jangan heran keluar dari Lapas ada mantan narapidana yang bisa sukses berwiraswasta, karena mereka telah dibekali suatu keahlian,” tambahnya.
Selain program pelatihan dari Disnakertrans, pihaknya juga sering diajak kerjasama dengan instansi lain untuk mengadakan pelatihan ketrampilan untuk para narapidana di Lapas. Seperti halnya pelatihan otomotif kejuruan sepeda motor yang diadakan di Lapas Anak Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah belum lama ini. Pelatihan tadi merupakan hasil kerjasama antara Lapas Anak Kutoarjo, Direktorat PLSB Departemen Pendidikan Nasional dan Disnakertrans melalui BLKIP Kabupaten Purworejo. Pelatihan itu diikuti oleh 20 narapidana anak yang sedang terkena beberapa kasus di
Lepas dari semua itu secara umum program utama Disnakertrans Purworejo di tahun 2008 ini, adalah sebagai tindak lanjut pasca pelatihan, evaluasi dan meneruskan pelatihan institusional dan non institusional. Yaitu sebuah program untuk meneruskan hasil dari pelatihan-pelatihan di tahun sebelumnya. Sehingga tidak ada kesan Disnakertrans melarikan diri, akan tetapi Disnakertrans tetap ikut bertanggungjawab pasca pelatihan, mereka tetap akan dibina terus hingga mampu berdiri sendiri. Entah itu berupa motivasi kerja, manajemen hingga menemukan dengan pemilik modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar